KUNINGAN.SAWALANEWS.Net – Orang bepergian naik pesawat adalah biasa, namun bila ribuan domba naik pesawat itu luar biasa. Pasalnya tidak bisa sembarangan, orang saja diperiksa dari mulai masalah keimigrasian, tiket dan ketertiban lain yang menyangkut kesematan penerbangan. Pertanyaannya, bagaiman duduknya, bagaimana bila muntah atau bila mabuk udara layaknya penumpang pesawat, lalu orang bertanya bagaimana antrian domba ketika antri di Bandara. Tapi nanti dulu, karena para peternak di Kuningan dan kota lainnya di Jabar mempunyai cara tersendiri. Mereka para domba tidak perlu antri di Bandara juga tidak perlu duduk di kursi pesawat, pasalnya sudah ada yang mengatur yaitu “Bos” domba, yang pasti itu adalah orang Kuningan, tergabung dalam komunitas saudagar Domba atau juragan Domba. Juragan-juragan Domba itu kini memiliki komunitasnya sendiri yaitu Koperasi Peternak Indonesia Cita Berdikari (KP.I-CB), yang pasti dipimpin Harun Alrasyid, juragan domba sebagai Ketua Koperasi. Menurut juragan itu, Beberapa tahun lalu kami para peternak Domba di Kuningan bukan saja memelihara ternak domba, tetapi juga dengan upaya penggemukan dan mencoba mengembangkan usaha pemasaran domba di dalam negeri, tetapi mencoba mewujudkan mimpi ke pasar luar Negeri. Sebagai realisasi hingga tahun 2020 kami menaikan sebanyak 2.650 domba ke pesawat kargo dibawa ke Brunai Darussalam. Sementara permintaan dari negara negara Timur Tengah sampai hari ini belum terealisasi, ujar Harun Alrasyid sambil menjelaskan pihaknya sudah memiliki beberapa Koperasi Peternakan binaannya baru di Garut, dan Indramayu. Itu semua hampir dipastikan menggandeng pendana dari Bank Perkeriditan Rakyat dan juga Bank Jabar.
Koperasi Peternak Indonesia Cita Berdikari (KP-ICB) terus bersinergi dengan para peternak di berbagai daerah demi mewujudkan kesejahteraan peternak. Bahkan dikatakan Ketua Koperasi Peternak ICB, Harun Alrasyid, KP-ICB telah prestasi mengekspor domba ke luar negeri.Hal ini menurutnya, merupakan kebanggaan tersendiri karena peternak lokal mampu menembus pasar internasional. “Bahkan sudah ada beberapa permintaan dari negara di Timur Tengah,” ucap Harun dalam siaran persnya.“Kami juga mengadakan program penggemukan domba di Kabupaten Lahat bekerjasama dengan Pemda setempat dan Bank Sumsel Babel Cabang Lahat,” tambahnya. Harun sendiri sangat menginginkan peternak Jawa Barat bisa menjadi peternak terdepan. Oleh karenanya, Koperasi Peternak ICB telah memiliki binaan di provinsi tersebut. “Kami sudah sejak lama mengadakan sosialisasi untuk para peternak di Garut dan Kuningan, kemudian di akhir bulan ini akan dimulai penjajakan pendanaan untuk program penggemukan domba di Indramayu, bekerjasama dengan BJB Cabang Indramayu,” ujarnya.
Khusus untuk Kuningan, program ini sudah berjalan pada tahun 2020. Selama
berjalannya program, para peternak juga sempat terdampak pandemi Covid-19 yang membuat pengiriman ternak dan pakan tertahan, karena beberapa daerah sedang mengalami lockdown (PSBB). Namun pada Februari 2021 lalu, telah diadakan pertemuan antara Perumda Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kuningan dengan Koperasi Peternak ICB (KP-
ICB) untuk menindaklanjuti program pemberdayaan peternak lokal di Kuningan.Pertemuan itu dihadiri Direktur Utama BPR Dodo Warda, didampingi jajaran BPR lainnya. Sementara dari pihak KP-ICB diwakili Husnul Hidayat dan Aan Priyatna. Pertemuan tersebut juga mencoba mencari solusi terkait mortalitas domba yang sudah dikirim. “Kedua pihak melihat bahwa kendala tersebut adalah resiko bisnis, namun tentunya solusi terbaik harus dihadirkan”, ungkapnya.
Salah satu solusi yang disepakati adalah melakukan pengiriman ternak untuk daerah yang belum dikirim sama sekali. Selain itu, investigasi mortalitas atau kematian ternak akan dilakukan dengan segera, agar terhitung dan terdata secara rinci. Pendataan ini nantinya akan menentukan apakah ternak yang mati tersebut layak diganti atau tidak. Baik Perumda BPR Kuningan dan KP-ICB sepakat untuk terus menjalin komunikasi yang baik dan intens.
“Kami harap investigasi dapat segera selesai. Mengenai mekanismenya, kami serahkan kepada pihak Koperasi ICB. Kami hanya bersifat membantu”, ujar Dodo.Secara khusus, Dirut Perumda BPR Kuningan, Dodo Warda menilai program
penggemukan domba ini adalah program yang positif untuk para peternak di Kuningan.Bahkan BPR menyampaikan bahwa mereka telah berinisiatif membelikan pakan untuk sejumlah peternak, semata-mata demi kepentingan peternak Kuningan. Karena selama ini,hal yang menjadi fokus BPR Kuningan dan KP-ICB adalah sama, yaitu kesejahteraan peternak.“Saya sendiri merasa optimis bahwa program pemberdayaan peternak ini bisa dilanjutkan”, demikian disampaikan Dodo.Perlu diketahui, KP-ICB selama ini telah memiliki perwakilan di Garut, Kuningan, Bondowoso, Lamongan, Pasuruan,Blitar,Malang,Jombang,Jember, Kediri, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Koperasi yang Ketua Pengawasnya adalah Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan (Mantan Kapolda Jawa Barat) ini, telah berhasil mengekspor sejumlah besar domba pada bulan Desember 2020 lalu. Sejumlah 2.650 ekor domba hasil peternak lokal telah dikirim via kargo udara khusus ternak ke negara Brunei Darussalam, sebagai tonggak pemberdayaan peternak lokal ke kancah internasional. **(R Mur)