KOTA BANDUNG. SawalaNews | Ketua DPRD Kota Bandung, H. Asep Mulyadi, S.H., bersama Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung, H. Iman Lestariyono, S.Si., S.H., menghadiri undangan Wali Kota Bandung untuk mengikuti apel pagi, dirangkaikan dengan penyerahan honorarium secara simbolik bagi tenaga pendidik di Kota Bandung, di Plaza Balai Kota Bandung, Senin, 17 Maret 2025.
Ketua DPRD Kota Bandung, yang akrab disapa Kang Asmul itu menjelaskan, honorarium diberikan bagi tenaga pendidik mulai jenjang PAUD, SD, hingga SMP, dengan jumlah keseluruhan 4000an penerima.
Kita sudah mengalokasikan anggaran untuk tahun ini kurang lebih Rp90 miliaran. Memang untuk yang Januari-Februari agak terlambat ya, jadi kami sampaikan permohonan maaf bagi para guru honorer, tapi alhamdulillah hari ini sudah kami berikan secara simbolik,” ujarnya.
Kang Asmul menuturkan, dengan ditunaikannya honorarium tersebut, diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi para guru honorer di dalam mencerdaskan para anak didik, serta meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Bandung.
Peran guru sangat dibutuhkan, bukan hanya mengajarkan pendidikan akademis, namun juga meningkatkan pemahaman yang dapat mengarahkan tujuan masa depan para anak didiknya.
Terlebih pada era saat ini, tantangan dunia pendidikan sangatlah besar sehingga dengan peran dan keikhlasan serta kecintaan para tenaga pendidik terhadap Kota Bandung, diyakini akan menjadikan Kota Bandung semakin baik di masa depan.
“Oleh karena itu, kami berharap dengan penyaluran honorarium ini menjadi bentuk kanyaah dari Pemerintah Kota Bandung untuk para guru honorer. Jadi tetaplah semangat dalam memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan di Kota Bandung,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung, H. Iman Lestariyono, S.Si., S.H., mengatakan, penyaluran honorarium bagi hari ini merupakan hasil dari perjuangan dan juga penantian panjang yang dirasakan para guru honorer Kota Bandung selama tiga bulan terakhir
Alhamdulillah Bapak Wali Kota Bandung sudah menandatangani Kepwal-nya, sehingga penyaluran honorarium bagi ribuan guru honorer ini dapat dilaksanakan secara simbolik hari ini,” tuturnya.
Menurut Iman, penyaluran honorarium ini sempat terkendala beberapa waktu lalu, seiring dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi di Kota Bandung. Mulai dari peralihan beberapa Penjabat Wali Kota, hingga pelantikan Wali Kota Bandung yang semula dijadwalkan pada 6 Februari, namun bergeser ke 20 Februari 2025.
Hal tersebut, memaksa para tenaga pendidik di Kota Bandung harus lebih bersabar, untuk menantikan haknya dari Pemerintah Kota Bandung.
Bagi para guru, honorarium ini sangat ditunggu, apalagi di belakang mereka ada keluarga yang juga membutuhkannya. Sehingga tiga bulan penantian ini sangatlah berat, apalagi dalam memasuki bulan Ramadan dan sebentar lagi Hari Raya Idulfitri nanti. Sehingga hasil audiensi mereka dengan Komisi IV DPRD Kota Bandung selama ini dan terus kami perjuangkan, akhirnya berhasil,” ujarnya.
Iman Lestariyono berharap, situasi terhambatnya penyaluran honorarium bagi tenaga pendidik di Kota Bandung tidak boleh kembali terjadi di masa mendatang
Sehingga Pemerintah Kota Bandung setiap bulannya harus sudah mengalokasikan dan menyalurkan honorarium sebagai hak dari para pendidik. Iman Lestariyono menambahkan, saat ini penyaluran honorarium baru diberikan bagi para tenaga pendidik di sekolah negeri, namun ke depannya untuk para pendidik di sekolah swasta masih menjadi pekerjaan rumah juga bagi Pemerintah Kota Bandung.
Terlebih honorarium untuk tenaga pendidik di sekolah swasta terbentur oleh Undang-undang ASN Nomor 20 Tahun 2023.
“Jadi untuk memberikan rasa keadilan bagi seluruh tenaga pendidik honorer di Kota Bandung, kami masih dan terus mencari skemanya. Jadi untuk tenaga pendidik di sekolah swasta bukan kami yang tidak mau memberi, tapi tadi terbentur oleh undang-undang,” ucapnya.
Iman Lestariyono pun memperikan apresiasi setinggi-tingginya bagi para guru honorer di Kota Bandung yang telah mendedikasikan secara luar biasa untuk mencerdaskan anak-anak di Kota Bandung.
Sehingga, penyaluran honorarium ini pun menjadi apresiasi secara materi yang sudah semestinya diberikan Pemerintah Kota Bandung.
“Ke depannya, kami di DPRD Kota Bandung akan terus memperjuangkan hak para guru honorer Kota Bandung secara maksimal agar mereka bisa lebih semangat lagi dalam mengajar anak-anak kita,” katanya.**